
Apalagi yang dicari agen kalau bukan nasabah yang percaya total kepadanya dan pada manfaat yang ditawarkannya?
Namun, Shannon Thompson, CFP, memetik pelajaran berharga: pemberi referensi sangat berharap Anda akan memberikan kualitas yang setara kepada orang yang mereka referensikan.
Sayangnya, pelajaran itu datang karena Thompson, anggota MDRT tujuh tahun dari Winston-Salem, Carolina Utara, direferensikan oleh seorang nasabah yang percaya betul pada asuransi kepada seorang dokter IGD yang cuma mau bicara soal investasi. Karena itu, Thompson cuma fokus pada produk investasi saja, bukan perlindungan asuransi tipe apa pun.
Sebulan kemudian, telepon Thompson berdering.
“Berapa nilai polis asuransi yang dibelinya?” Nasabah Thompson bertanya tentang teman dokternya itu. Thompson menjelaskan bahwa si dokter tidak bersedia bicara soal asuransi, jadi dia tidak beli.
Telepon ditutup tiba-tiba.
Bingung, Thompson menelepon istri nasabahnya. Dari situ ia tahu bahwa si dokter, sahabat dekat nasabahnya itu, meninggal saat dilarikan ke rumah sakit dari lokasi kecelakaan yang menimpanya.
Akibatnya, istri mendiang dokter itu hanya ditinggali uang yang jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan setelah kematian suaminya.
“Saya tidak melakukan permintaan nasabah saya,” kata Thompson. “Walau dokter itu tidak ingin bicara asuransi, pengalaman ini membuka pikiran saya. Lain kali, tidak bisa begini lagi. Dampaknya luar biasa.”