
Sulit dipercaya, sudah lebih dari 30 tahun saya sudah menjadi anggota MDRT. Wow! Menjadi anggota MDRT adalah salah satu sorotan penting dalam hidup saya. MDRT telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik – dan tidak hanya itu, lebih baik dari dahulu, hingga sekarang, dan terus ke depannya.
Sebelum menjadi anggotanya pun, MDRT telah memberi dampak positif pada saya. Saya mengawali karier sebagai seorang agen pada 1977. Banyak dari Anda di sini belum lahir saat itu. Setelah dua tahun bekerja sebagai agen, saya naik ke jabatan manajer penjualan. Dalam tiga tahun, saya merekrut 12 agen. Hanya satu yang bertahan dan gara-gara itu saya dipecat.
Selama berbulan-bulan, saya mengetuk pintu tiap agensi di Florida Selatan, dan tak ada yang mau mempekerjakan saya. Saya ingat seorang manajer pernah berkata, “Don, aku terus terang saja, ya: Kamu takkan bisa sukses di bisnis asuransi jiwa!” Rasanya seperti dihantam godam raksasa. Namun akhirnya sebuah perusahaan investasi yang ingin merambah bisnis asuransi jiwa mau mempekerjakan saya, asalkan saya bersedia ditempatkan di utara. Waktu itu, saya menyangka akan ditempatkan di New Jersey atau lokasi lain yang jauh, tetapi mereka bilang, “Tidak, di Stuart, Florida.” Saya besar di Fort Lauderdale, tetapi saat itu saya belum pernah mendengar tentang Stuart, yang letaknya 90 mil ke utara tempat tinggal saya. Begitupun, seperti kata Mayo, karakter dalam film “An Officer and a Gentleman”, “Mau ke mana lagi?!”
Karena saya tidak bisa pindah, setiap hari saya harus mengemudi 90 mil ke utara dan 90 mil kembali ke selatan.
Itu hal terbaik yang pernah terjadi pada diri saya.
Lima hari sepekan, 90 mil ke utara, 90 mil ke selatan, saya dididik oleh para leader yang telah mematrikan nama besarnya di panggung ini. Setiap hari, saya masuk ke mobil dan memutar kaset pita C90 (masih ingat?) dan mendengarkan 'Side A' selama perjalanan 90 mil ke utara lalu 'Side B' selama 90 mil balik ke selatan. Saya cepat mendengar dan lebih cepat lagi mempraktikkan pelajaran yang saya dengarkan. Di akhir kurun enam bulan itu, dengan mendengarkan hampir semua rekaman yang bisa saya dapatkan, kami bergerak dari sekadar cukup-cukup makan ke level produksi tertinggi di perusahaan. Saya rasa, tidak berlebihan jika saya katakan bahwa rekaman-rekaman MDRT telah mengubah hidup saya jadi lebih baik.
Saya takkan pernah melupakan Pertemuan Tahunan MDRT pertama saya di New Orleans. Saya duduk di kursi paling belakang. Tujuan saya cuma satu: menyerap sebanyak mungkin informasi, sebisa saya. Saya ikut semua sesi Panggung Utama dan dengan teliti memilih sesi-sesi fokusnya. Yang paling menggembirakan hati adalah bertemu dengan sosok-sosok yang suaranya saya dengarkan di kaset-kaset itu!
Ben Feldman ada di sana, begitu juga putranya Marvin, yang sekarang menjadi sahabat baik saya. Woody Woodson, Frank Friedler, Ron Barbaro, dan Sid Friedman — orang-orang ini saya jumpai di acara pertemuan pertama saya di New Orleans. Banyak dari Anda mungkin tidak mengenal nama-nama ini, tetapi mereka adalah bagian besar dari sejarah MDRT. Bertemu sosok-sosok terbaik dan paling cemerlang di MDRT telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik.
Salah satu yang paling berkesan adalah perjumpaan tak sengaja dengan seorang visioner sejati. Kala itu, Yayasan MDRT masih baru dibentuk, tetapi Karen Tucker punya mimpi. Ia yakin bahwa melalui Yayasannya, MDRT dapat menciptakan dampak positif untuk dunia yang lebih baik. Ia yakin bahwa Yayasan MDRT, yang didanai secara eksklusif oleh kemurahan hati para anggotanya, dapat menyalurkan dana bantuan jutaan dolar setahun untuk lembaga dan upaya amal yang didukung para anggota kita, di seluruh dunia, dan melakukannya dengan konsisten.
Saya terpikat oleh visinya sejak sapaan pertama. Dan di titik itulah Yayasan MDRT mulai mengubah hidup saya menjadi lebih baik.
Seperti gereja yang bukanlah gedungnya tetapi jemaat di dalamnya, MDRT adalah Anda, anggota-anggotanya! Selama 30 tahun terakhir, saya dan istri, Grace, telah diberi 'hak buka kulkas' oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia.
Saya tahu Anda pasti bertanya-tanya, “Don, apa itu hak buka kulkas?” Saat Anda bertamu ke rumah orang dan boleh membuka kulkas tanpa minta izin, Anda memiliki hak buka kulkas. Dengan kata lain, Anda adalah bagian dari keluarga mereka – orang dekat. Dalam banyak kesempatan, di tempat yang jauh dari rumah, saya mendapat kehormatan untuk menginap di rumah seorang kolega MDRT dan memanfaatkan hak buka kulkas kami. Sungguh hak yang sangat istimewa! Pastinya ada asosiasi lain yang seperti asosiasi kita ini, tetapi saya tidak tahu apa.
Bruce Etherington adalah orang yang mengubah arah lintasan hidup dan karier saya. Setiap Senin, saat saya menempuh perjalanan 90 mil ke utara, rekaman presentasi Bruce pada Pertemuan Tahunan 1977 di Atlanta menjadi kaset pilihan saya untuk mengawali pekan kerja. Saya memutarnya sampai rusak. Saya yakin saya lebih hafal presentasinya dari Bruce sendiri. Pada Pertemuan Tahunan pertama yang saya hadiri, saya ingin sekali bertemu dengannya, tetapi hal itu tidak terjadi. Ia bilang ia hadir di sana, tetapi ternyata kami tidak bersinggungan.
Hebatnya, dua tahun kemudian, kami bertemu di sebuah konferensi di Roma. Waktu itu, saya tengah menghadapi kesulitan besar dalam karier saya. Sudah jadi rahasia umum bahwa firma kami akan dijual. Penasihatnya mundur satu per satu, dan posisi saya di sana, bisa dibilang, sudah genting. Kebetulan saja saya berjumpa dengan mentor audio saya ini. Nasihat yang disampaikan Bruce kepada saya di Roma, pada akhir pekan itu, mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Nasihatnya berujung pada firma yang saya dirikan tidak lama setelah itu. Tak lama berselang, pertemuan tahunan MDRT diadakan di kota tempat tinggal Bruce, Toronto. Ia mengundang saya ke rumahnya untuk bertemu beberapa sahabat MDRT dari seluruh dunia. Dari pertemuan itu akhirnya saya diundang untuk berbicara ratusan kali di seluruh dunia, memaparkan cerita tentang pelajaran yang saya petik dari pengalaman menempuh 90 mil ke utara dan 90 mil ke selatan. Namun, bagian terbaik dari persahabatan panjang kami adalah berjam-jam waktu yang kami habiskan untuk bercengkerama dan hak buka kulkas yang sama-sama kami miliki.
Ya, Anda semua telah mengubah hidup saya... menjadi lebih baik.
Pada 2003, saya diundang oleh Yayasan MDRT untuk pergi ke Tiongkok dan membangun taman bermain bagi anak-anak yatim piatu. Saya senang karena berkesempatan membantu anak-anak itu, tetapi tujuan utama saya sebenarnya cuma agar bisa berkumpul bersama para sahabat MDRT. Saya juga berpikir ini akan menjadi cara asyik untuk mendapatkan stempel Tiongkok di paspor saya.
Tim kami, sekitar 40 orang dari seluruh dunia, berkumpul di Langfang, tidak jauh di sebelah selatan kota Beijing. Dan sejak itu, hidup kami tak pernah sama lagi. Seperti saya ceritakan di Toronto pada 2014, saya dan istri, Grace, pulang dari Tiongkok dengan rasa pilu menyaksikan keadaan anak-anak yatim piatu di sana. Kami sama sekali tidak menyangka perjalanan ini akan mengubah begitu banyak kehidupan selamanya.
Dua anak perempuan kembar ini, Fu Ya Yun dan Fu Ya Qiu [visual], lahir pada 12 September 2003, di kota kecil Jiaozuo di Provinsi Henan, Tiongkok tengah. Sejak lahir, saudara kembar ini didera tiga cobaan.
Pertama, mereka sumbing (bibir dan langit-langit mulut), yang membuat wajah mereka cacat dan melumpuhkan kemampuan mereka untuk berbicara. Kedua, orang tua mereka tidak mampu membiayai perawatan ekstensif yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Ketiga, dan mungkin yang terberat: akibat cacat sumbing tersebut, anak-anak ini tidak bisa makan. Tinggal menunggu waktu saja sebelum kedua bayi ini, yang berat cuma 2 kilogram, kelaparan.
Tidak satu orang tua pun pantas menghadapi situasi buah simalakama seperti ini.
Pagi-pagi buta, pada 15 September, orang tua mereka mengambil keputusan. Mereka membungkus kedua bayi itu dengan selimut kecil dan menaruhnya di kotak kardus. Mereka menyobek bagian ujung sebuah kantong kertas berwarna cokelat dan menuliskan sebuah catatan. Catatan itu berbunyi, “Bapak/Ibu yang murah hati, kami orang miskin dan tidak mampu menghidupi bayi kembar kami. Tolong pelihara mereka. Mereka lahir pada 12 September 2003.”
Hari Senin, pagi-pagi buta setelah kelahiran bayi kembar itu, mereka menaruh si kembar di pintu gerbang sebuah panti asuhan, lalu menyelinap pergi, tanpa pernah melihat anak-anaknya lagi.
Saat gilir kerja pagi tiba, bayi-bayi prematur ini ditemukan oleh para karyawan panti asuhan, tetapi nasib mereka belum banyak berubah. Seperti ibunya, para pengasuh tidak tahu cara memberi makan mereka. Lalu, keajaiban terjadi.
Hari itu juga, seorang relawan dari Australia tiba di panti asuhan itu. Ketika melihat para pengasuh kesusahan memberi makan si kembar, dia merogoh tas tangannya dan mengeluarkan dua botol yang dirancang khusus untuk anak-anak sumbing, yang diberikan kepadanya oleh seorang dokter di Australia. Akhirnya, kedua bayi baru lahir ini bisa makan untuk pertama kalinya.
Tahu bahwa si kembar membutuhkan perawatan yang tidak dapat disediakan panti asuhan itu, dia meyakinkan direktur panti asuhan untuk memindahkan kedua bayi itu ke sebuah rumah pengasuhan yang dikelola seorang dokter dari Australia di utara Beijing. Di sana mereka menerima perawatan yang patut, tetapi agar berkesempatan untuk diadopsi, sumbing yang mereka alami mesti ditutup.
Saat si kembar berusia enam bulan, mereka mendengar bahwa sebuah organisasi baru dari Amerika yang bernama Love Without Boundaries mengutus tim dokter bedah untuk mengoperasi anak-anak sumbing di Shantou, sekitar 1.500 kilometer jauhnya dari sana. Mereka menghubungi LWB, dan dalam hitungan hari, mereka berangkat ke Shantou.
Ketika Dr. John Padilla, seorang dokter bedah plastik dari Beverly Hills, melihat si kembar, ia mengambil keduanya dan si shuāngbāotāi (“sham bo tai” atau “kembar”) ini menjadi anak-anak pertama yang menjalani operasi bedah sumbing dalam misi amal medis Love Without Boundaries.
Bagaimana menurut Anda hasil karya beliau? [visual]
Semua peristiwa ini terjadi di Tiongkok, tapi di rumah kami mencoba mencari cara untuk mengadopsi anak dari negara itu. Kami belum lagi dikaruniai anak. Kami sudah tiga kali mencoba mengadopsi anak, tetapi harapan kami tak kunjung terpenuhi. Sebut saja takdir, tetapi sekalipun dalam hati saya selalu ingin menjadi seorang ayah, di usia 47 tahun, saya rasa harapan saya sudah pupus. Kami takkan pernah memiliki keturunan.
Tapi Tuhan punya selera humor yang hebat!
Kurang dari setahun setelah kembali dari Tiongkok, kami mengadopsi gadis kembar yang baru saja Anda lihat gambar-gambarnya ini. [visual]
Beberapa dari Anda telah bertemu dengan Sydney dan Reagan di Toronto pada 2014, waktu mereka berusia 10 tahun. Sekarang mereka sudah 16 tahun.
Mereka sudah bisa mengemudi, jadi siswa unggul di SMA-nya baik secara akademis maupun atletis, dan bila mereka memakai sepatu berhak, tingginya sudah sama dengan saya. Rasanya luar biasa! Mereka benar-benar membuat ayahnya siaga.
Oh ya, MDRT pun mengubah keluarga kami... menjadi lebih baik!
Saat kami kembali ke A.S. setelah mengadopsi Sydney dan Reagan, saya mencari informasi tentang Love Without Boundaries. Kami lantas mengirim sumbangan untuk membantu anak-anak yatim piatu lain, agar mereka dapat menerima perawatan yang dibutuhkan dan berkesempatan untuk diadopsi. Hal ini telah membuka jalan menuju penggalangan dana yang lebih besar demi membantu lebih banyak anak. Pada akhirnya, saya menjadi salah seorang anggota dewan di lembaga amal itu dan berkesempatan menjadi ketua Yayasan.
Selama bertahun-tahun, Yayasan MDRT kita telah memberikan dukungan finansial yang luar biasa kepada LWB. Malah, setiap kali kami mengajukan permohonan, Yayasan MDRT selalu membuka hati dan pundi dananya untuk membantu.
Saat saya berbicara di depan Anda di Toronto, program kerja LWB masih terbatas di Tiongkok saja. Akan tetapi, sekarang, jangkauan kami sudah benar-benar tanpa batas. Kami mengadakan program kesehatan dan anak asuh di Uganda. Kami telah membangun, melengkapi dengan staf, dan mengoperasikan dua sekolah dasar di Kamboja. Kami menyediakan paket makanan harian untuk anak-anak yang membutuhkan di Kamboja dan menyelamatkan anak-anak di perbatasan Thailand/Kamboja, serta menempatkan mereka di fasilitas pengasuhan.
Terbaru, kami membantu memberantas masalah endemik bibir dan langit-langit sumbing di India, karena di sana diperkirakan ada 1 juta orang hidup dengan bibir dan langit-langit sumbing.
Di seluruh dunia, ada kebutuhan besar yang perlu dipenuhi, dan saya bersyukur karena bisa sedikit berperan dalam upaya pemenuhan tersebut. Malah, baru-baru ini firma kami merger dengan firma lain, dan saya telah mundur dari bisnis agar bisa berperan lebih giat dalam upaya penggalangan dana untuk membantu anak-anak melalui LWB. Sering saya membatin, Andai saja ada pohon uang di luar sana?
Ya, saya rasa tidak berlebihan jika saya katakan bahwa MDRT telah mengubah hidup banyak orang! Saya menantikan cerita tentang peran MDRT dalam mengubah hidup Anda menjadi lebih baik.

Donald F. White Jr., CLU, ChFC, adalah anggota MDRT selama 31 tahun dengan kualifikasi 11 Court of the Table dan 19 Top of the Table. Selain pernah menjabat sebagai CEO di Treasure Coast Financial Services di Stuart, Florida, White juga merupakan Legion of Honor Excalibur Knight dan anggota Inner Circle Society Yayasan MDRT. Ia bendahara dan mantan ketua dewan Yayasan Love Without Boundaries, sebuah lembaga nirlaba yang membantu anak-anak rentan dan yatim piatu. Dikenal luas sebagai komunikator ulung, White telah berbicara di enam Pertemuan Tahunan MDRT.