Ketika restoran di California ditutup bagi pelanggan akibat pandemi, saya membantu seorang nasabah menangani masalah ekonomi yang dialaminya sebagai seorang pemilik restoran.

Awalnya sulit karena dia tidak suka orang tahu bahwa dia sedang susah. Tapi jika saya bisa membantu nasabah melewati masa sulit atau meringankan bebannya, dengan senang hati akan saya lakukan, terlebih untuk orang sepertinya, yang tak pernah minta dibantu.

Langkah pertama saya adalah menghentikan sikapnya yang terus reaktif terhadap tantangan ekonomi yang didengarnya di media – sikap itu menjauhkannya dari langkah yang benar.

Lewat perbincangan, saya menemukan ketakutan dan kekhawatiran terbesarnya: restorannya gulung tikar. Saya juga berhasil lebih memahami harapan dan rencana jangka panjangnya untuk bisnis itu.

Saya meninjau kondisi keuangannya dan memintanya untuk berbagi info mendetail tentang kebiasaan para pelanggan. Hidangan mana yang paling banyak dipesan dan mengapa? Kami juga melihat menu mana di restorannya yang paling mungkin disiapkan dan diantar tanpa mengurangi kualitas. Kami menemukenali mana dari hidangan-hidangan populer ini yang paling menguntungkan baginya dan restorannya.

Kami juga melihat siapa saja pelanggan tetapnya dan menyusun daftar pelanggan paling setia. Nama-nama di dalam daftar ini dijadikan ‘konsultan’ dan pusat pengaruh bagi bisnisnya yang mendadak berubah. Tentu saja mereka girang dan bangga dengan peran tersebut. Ini semua dilakukan sembari mencari cara untuk mengakses berbagai manfaat yang ditawarkan pemerintah untuk pemilik usaha kecil.

Dia dengan cepat menyesuaikan diri dengan membuat menu bawa pulang yang baru, yang disusun atas dasar usulan dari para pelanggan tetap. Kami juga bertanya, hidangan baru apa yang mereka inginkan. Lalu kami pelajari mana dari hidangan-hidangan itu yang bisa disiapkan dan diantar, tanpa mengurangi kualitas. Kami juga mencari hidangan yang paling besar margin labanya.

Berdasarkan informasi ini, dia membuat hidangan dan menu keluarga bawa pulang. Dia meminta pelanggan terbaiknya untuk membantu mempromosikan menu baru dan restorannya kepada orang yang mereka rasa juga akan menyukai menu tersebut.

Dia kini berada di tingkat “apa yang mesti dipertahankan dan apa yang mesti diubah saat bisnis dibuka kembali”, karena di Los Angeles County warga masih belum diizinkan untuk makan di restoran. Sekarang, data menjadi sobatnya, dan pelanggan tetap menganggapnya lebih sebagai perpanjangan tangan dapur mereka. Prakiraan keuangan juga sudah kami kerjakan, dan dia memperoleh data yang juga membantunya untuk proses itu.

Tentu saja ini semua turut memengaruhi keluarganya, dan mereka semua cukup cergas dan terlibat dalam berbagai langkah proaktif. Rencana keuangannya tidak berubah, kecuali untuk strategi pemanfaatan berbagai kesempatan yang memang tersedia untuk diambil.

Nasabah ini telah memperkenalkan saya dengan prospek-prospek ideal, insan-insan berkarakter seperti dirinya. Jadi, saya membantunya karena itu sudah jadi tugas saya dan saya gembira melakukannya.

Stephen Kagawa adalah anggota MDRT selama 27 tahun dari Monrovia, California. Hubungi Kagawa di skagawa@thepacificbridgecompanies.com.