Kemunculan kasus pertama pandemi pada Maret 2020 di Indonesia membuat Meilina Tan belum bisa menerima kenyataan. 

Awalnya saya masih belum bisa menerima atau masih dalam tahap denial terhadap perubahan di masa pandemi. Tapi seiring berjalannya waktu, karena saya melihat pandemi ini bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka mau tidak mau saya harus mengubah cara kerja saya dan beradaptasi dengan keadaan. Oleh karena itu, saya lebih mengutamakan online approach untuk berkomunikasi dengan prospek dan nasabah. Saya lebih banyak menggunakan teknologi seperti aplikasi untuk online meeting dan sosial media ketika menghubungi nasabah karena kebanyakan dari mereka masih takut untuk bertemu secara langsung. 
 
Teknologi apa yang anda gunakan untuk tetap berhubungan dengan prospek atau nasabah anda? 

Untuk sekarang ini hampir setiap hari dan setiap saat saya menggunakan Whatsapp dan Instagram. Saya memberitahukan info-info penting melalui Whatsapp status dan juga broadcast ke masing-masing nasabah. Untuk Facebook, porsinya lebih kecil dibandingkan kedua sosial media tersebut. Selain itu, saya juga menggunakan Zoom meeting untuk berkomunikasi dan mengikuti webinar. 
 
Dengan makin banyaknya teknologi kecerdasan buatan yang muncul, apakah menurut anda kelak teknologi akan menggantikan penasihat keuangan? 

Tentu tidak. Menurut saya teknologi dan penasihat keuangan dapat berjalan berdampingan sehingga tidak akan menggantikan peran dari penasihat keuangan karena manusia pada dasarnya tetap membutuhkan human touch. Mereka tetap membutuhkan nasihat dari orang sesungguhnya yang bisa menunjukkan emosi dan empati kepada mereka secara nyata. Kehadiran teknologi kecerdasan buatan di industri asuransi dan keuangan justru akan mempermudah tugas penasihat keuangan. 

Contact: MDRTeditorial@teamlewis.com