• Tentang
  • Gabung
  • Acara
  • Sumber daya
+1 847 692 6378

325 West Touhy Avenue 
Park Ridge, IL 60068 USA

Hubungi

Tautan Berguna

  • Untuk perusahaan
  • Gerai MDRT
  • Yayasan MDRT
  • MDRT Academy
  • MDRT Center for Field Leadership
  • Media Room

Lokasi Cabang MDRT

  • Korea
  • Jepang
  • Taiwan Tiongkok

Hak Cipta 2025 Million Dollar Round Table®

PenafianKebijakan Privasi

Cara untuk tampil menonjol

Selama pandemi ini, pusatkan perhatian pada hasil untuk nasabah dan lupakan sejenak pemasukan Anda. Jumlah penghasilan bukan hal yang relevan untuk saat ini. Jangan putus komunikasi, perbanyak waktu bicara dengan nasabah. Jangan PHK staf, teruskan investasi pada teknologi, tawaran digital, dan inisiatif pemasaran. Peluang untuk tampil menonjol jarang-jarang muncul. Semua terdengar sama ketika segalanya baik-baik saja. Sekaranglah waktunya Anda mencuri perhatian. Jangan sia-siakan. Jika Anda bisa melakukannya, pemasukan Anda akan naik drastis setelah semua ini berakhir.

—Clay Gillespie, CFP, CIM, Vancouver, British Columbia, Kanada, anggota selama 20 tahun

Mengoptimalkan ruang kerja dari rumah

Karena lingkungan berpengaruh pada produktivitas dan kreativitas saya, sejak mulai bekerja dari rumah saya telah menetapkan tiga area di rumah. Ruang pertama dilengkapi dua monitor komputer dan sebuah printer, untuk membantu saya berpikir logis. Ruang kedua dihiasi cahaya alam, musik klasik, dan tanaman hijau, untuk memicu saya berpikir kreatif dan bersyukur, menggiatkan otak kanan dan hati. Ruang ketiga adalah ruang relaksasi, tempat saya berolahraga, menonton film, dan mengobrol dengan keluarga. Dengan ruang dan waktu yang telah ditetapkan dalam sehari, saya bisa mengelola kesejahteraan, jadwal, dan produktivitas saya.

—Arlyn Tiong Tan, MBA, FChFP, Manila, Filipina, anggota selama 14 tahun

Anak bisa membantu

Saya meluaskan basis nasabah dengan meminta anak yang sudah dewasa ikut rapat untuk membantu orang tuanya belajar menggunakan Zoom. Dengan teknik ini, nasabah yang usianya lebih senior bisa belajar menggunakan Zoom dan anak-anaknya ikut terlibat. Lambat laun, anak-anak ini menjadi nasabah saya juga.

—Suet Yee Kwok, Hong Kong, Tiongkok, anggota selama 6 tahun

Komunikasi baru tiap hari dengan staf

Karena segenap tim kami bekerja jarak jauh, kami terpaksa mengubah cara dan kekerapan kami dalam saling berkomunikasi untuk memastikan semua anggota tim merasa dilibatkan. Untuk kebutuhan komunikasi internal, kami memakai Microsoft Teams untuk mengobrol dan melakukan panggilan video – untuk bertanya dan sekadar menyapa.

Kami mengadakan dua rapat teknis dengan staf via video. Yang pertama rapat singkat tiap hari pada pukul 9.30 pagi. Dalam rapat itu, tiap anggota tim diberi waktu 10 menit untuk memaparkan (tiga) prioritas utamanya untuk hari itu. Dengan begitu, anggota tim yang lain dapat langsung merespons jika merasa bisa membantu.

Lalu pada pukul 3 sore, ada satu obrolan video selama 20 hingga 30 menit, yang kami sebut “rehat kopi”. Rapat ini bertujuan memberi ruang bagi tim untuk mengobrol santai dan saling bertukar kabar. Tidak ada pembahasan soal pekerjaan — bisa dianggap seperti sesi bincang-bincang santai.

—Aaron Kane, B Bus, AFA, Rowville, Victoria, Australia, anggota selama 6 tahun

Kantor yang lebih ramah virtual

Pada awal-awal pandemi, saya mulai mencari kesempatan tersembunyi di balik krisis ini. Salah satu hal yang pertama-tama saya lakukan adalah merenovasi kantor untuk menjadikannya lebih ramah virtual. Kantor diberi cat baru, pencahayaan lebih terang, perabot lebih simpel, dan tata ruang yang lebih lega. Kami juga mendesain ulang situs-situs web kami agar lebih senada dengan tampilan baru kantor dan selaras dengan ide-ide branding yang baru. Kami mencurahkan dana untuk pelatihan, mengambil langkah-langkah penting untuk bertransisi ke model bisnis yang lebih digital dan virtual.

—Sunny Istar Lee, Los Angeles, California, anggota selama 10 tahun

Koneksi kopi

Kami mengundang empat hingga lima orang profesional atau pemilik usaha nonpesaing untuk datang dan bercerita tentang siapa mereka, apa pekerjaan mereka, siapa segmen pasarnya, dan yang terpenting, apa arti referensi yang ideal bagi mereka. Tiap undangan diberi waktu delapan menit. Durasi ini saya jaga betul agar disiplin.

Lalu saya undang coach bisnis saya untuk menyampaikan presentasi selama 15 menit via Zoom. Kemudian, giliran saya bercerita selama 12 menit — lagi pula, ‘kan, ini sesi ngopi saya! Rasanya senang sekali. Kadang kami sampai harus ‘menendang’ orang-orang keluar dari ruangan karena mereka terlalu asyik dan tak mau acaranya selesai. Ini cara asyik untuk mempererat koneksi dengan nasabah, prospek, atau pusat pengaruh yang Anda jumpai di berbagai acara, tetapi belum sempat Anda temui kembali.

—R.J. Kelly, RICP, MSFS, San Diego, California, anggota selama 40 tahun

Lanjutkan polisnya

Karena kondisi serba tak menentu dan menipisnya penghasilan selama pandemi dan masa-masa ekonomi sulit lainnya, memastikan nasabah melanjutkan polis-polis yang sudah dimiliki terasa kian penting. Baik dengan mengunjungi nasabah langsung atau bertatap muka secara daring, kita harus memastikan nasabah membayar preminya. Penghasilan bisnis memang tergerus, tetapi sekalipun penghasilan turun, tanggung jawab atas keluarga tetap ada, dan setiap orang harus merasa tenang karena asuransi jiwa akan menjaga keluarganya. Kita wajib tetap ingat dan waspada bahwa premi nasabah harus dibayar tepat waktu. Bagaimanapun juga, ini persoalan hidup dan mati.

—Sunil Mangal, Kanpur, India, anggota selama 10 tahun

Belajarnya virtual, makanannya aktual

Kami menawarkan program belajar sambil bersantap siang via Zoom. Selama ini, sudah menjadi strategi pemasaran kami untuk mengadakan program belajar sambil bersantap siang untuk para nasabah. Namun, kami harus mengalihkannya ke format virtual.

Staf saya mengatur waktu dan mengirimkan undangan kepada para nasabah, dengan menu dari restoran sandwich lokal yang menyediakan layanan antar di wilayah tempat tinggal nasabah. Nasabah diminta untuk merespons pesanan makan siangnya, dan makan siang pun dikirim ke rumah atau kantor mereka pada hari pertemuan. Kami juga mendorong mereka untuk mengajak anggota keluarga atau temannya untuk ikut hadir.

—Brad J. Myers, South Jordan, Utah, 18-year member

Panduan pandemi

Kami menyusun panduan PDF sepanjang 79 halaman untuk menghadapi COVID-19, yang memuat kiat-kiat praktis mengenai kesehatan mental dan fisik, insentif finansial dan pajak yang tersedia, saran tentang penundaan pembayaran asuransi dan cicilan, serta berbagai ide dan kiat positif untuk mengatasi tantangan akibat pandemi. Tak lupa, kami meminta nasabah untuk membagikan salinan panduan ini ke yang lain. Karenanya, kami berhasil menjangkau 1.264 prospek.

—Alessandro M. Forte, FCII, FPFS, London, Inggris, anggota selama 22 tahun

Menetapkan tujuan karyawan

Kami meluncurkan struktur bonus baru dan rencana pertumbuhan individu untuk semua anggota tim kami pada musim panas yang lalu. Kami mendampingi tiap anggota tim untuk menyusun hal-hal yang ingin dicapai selama 12 bulan, 3-5 tahun, dan 7-10 tahun ke depan. Cara ini efektif dalam membantu tim merencanakan tujuan dan impian masa depan mereka. Kami berharap mereka semua tetap bekerja di kantor praktik kami. Namun, sekalipun tidak, kami tahu kami telah membantu mereka menentukan tujuan dan mendampingi mereka dalam upaya untuk mencapai tujuan itu, persis seperti yang kami lakukan untuk para nasabah.

—Jenny Brown, CFP, FChFP, Mount Martha, Victoria, Australia, anggota selama 12 tahun

Memahami asuransi jiwa

“Pak/Bu Nasabah, terus terang saja, asuransi ini adalah investasi terburuk dalam hidup Anda. Nilai surrender-nya tidak ada pada dua tahun pertama dan setelah 10 tahun imbal baliknya pun hampir tak ada. Namun, inilah investasi paling masuk akal dalam hidup Anda. Investasi ‘buruk’ ini akan memastikan bahwa semua investasi baik Anda terlindungi dan bisa dinikmati oleh keluarga. Dia akan memastikan bahwa istri Anda tidak harus menjual perhiasan kesukaannya atau rumah sekadar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia akan memastikan anak-anak Anda tidak terpaksa direnggut impiannya. Dia akan memastikan usaha Anda tidak perlu dijual sekadar untuk menambah dana.”

—Anil Sharma, Cert CII, Dubai, United Arab Emirates, anggota selama 19 tahun

Hadiah kursus singkat

Karena karantina total, hampir mustahil bagi kami untuk mengirimkan hadiah fisik pada hari ulang tahun, perayaan, atau hari-hari penting lain nasabah. Karena itu, saya mencoba memotivasi nasabah di masa sulit ini dengan menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus-kursus singkat dan belajar hal baru sesuai minatnya. Setelah memilah nasabah menurut usia, minat, dan keinginan, saya pun mulai menyebar hadiah kursus singkat. Ide ini diapresiasi dan disukai oleh semua nasabah saya. Belajar hal baru telah membuat mereka tetap berkegiatan positif selama pandemi. Pengetahuan mereka pun bertambah. Beberapa nasabah bahkan memposting sertifikat yang mereka peroleh di media sosial. Hal ini memicu rasa penasaran orang lain, dan itu sama dengan referensi untuk saya si penasihat keuangannya.

—Sukanta Singha Roy, CFC, FSS, Kolkata, India, anggota selama 7 tahun

Michael DePilla
Michael DePilla
9 Feb 2021

Aneka ide untuk tampil menonjol, tetap bertahan, dan terkoneksi dengan nasabah

Para anggota MDRT berbagi kiat untuk tampil menonjol, cara berkomunikasi di lingkungan virtual, dan banyak lagi.
‌
‌

Penulis

Michael DePilla

MDRT in-language content strategist