• Tentang
  • Gabung
  • Acara
  • Sumber daya
+1 847 692 6378

325 West Touhy Avenue 
Park Ridge, IL 60068 USA

Hubungi

Tautan Berguna

  • Untuk perusahaan
  • Gerai MDRT
  • Yayasan MDRT
  • MDRT Academy
  • MDRT Center for Field Leadership
  • Media Room

Lokasi Cabang MDRT

  • Korea
  • Jepang
  • Taiwan Tiongkok

Hak Cipta 2025 Million Dollar Round Table®

PenafianKebijakan Privasi

Jason J. Dudum, LUTCF, anggota 16 tahun MDRT dari Lafayette, California, AS, kini lebih bugar, lebih dekat dengan keluarga, dan makin fokus menjadi manusia seutuhnya. Semua ini terjadi karena jadwal perjalanan bisnisnya tak sepadat dulu.

“Tak perlu lagi selalu bertemu tatap muka, tapi tetap bisa efisien dan produktif,” kata Dudum. “Tahun lalu adalah tahun terbaik bisnis kami sejauh ini, dan kami sama sekali tak bertemu langsung dengan nasabah.”

Saat dunia mulai kembali dibuka, para penasihat dan pelaku perjalanan bisnis lainnya dihadapkan pada pertanyaan: seingin apa mereka kembali ke level perjalanan bisnis sebelum pandemi? Banyak yang sudah terbiasa dengan rapat lewat telepon atau panggilan video bersama nasabah. Jadwal mereka lebih fleksibel, tidak seperti dulu saat waktu habis untuk mengemudi, di bandara, dan di hotel.

Dari pengalaman Dudum, ia pertemuan virtual bersama nasabah ternyata sama efektifnya dengan pertemuan langsung. Namun, ia mengakui bahwa saat ini bisnisnya fokus pada upaya menjaga relasi dengan nasabah, dan penasihat yang ingin menjalin relasi atau mencari referensi baru memang akan kesulitan menghadapi lingkungan virtual. Tapi untuk Dudum sendiri, ia berencana membatasi perjalanan bisnis ke depannya.

Dudum dan banyak penasihat lain puas karena bisa bekerja sama keras tanpa bepergian, dan sekarang bisa punya waktu pribadi lebih untuk hobi, kegiatan keluarga, dan pengembangan diri.

“Anda bisa mengendalikan waktu, bukan dikendalikan waktu,” kata Dudum. “Itu faktor pembeda terbesarnya: Anda pegang kendali, berbuat sesuai keinginan, dan menjadi seefektif yang diinginkan.”

Rencana tiap penasihat terhadap perjalanan bisnis akan ditentukan konteks kebutuhannya: tipe nasabah yang dimiliki, fokus bisnisnya, dan kebutuhan pribadinya. Tapi setelah status quo dunia usaha diguncang dan taktik komunikasi baru dikembangkan, kemungkinan tidak segalanya akan kembali ke kondisi prapandemi.

Pada Juni 2021, para responden survei Global Business Travel Association menunjukkan:

40%
kembali melakukan
perjalanan bisnis domestik
nonesensial di negara
tempat tinggalnya

33%
di antaranya berkata
perusahaan mereka telah
menentukan tanggal atau
dalam proses menentukan
tanggal untuk kembali
ke perjalanan bisnis.
25% memilih “lihat-lihat
dahulu” atau “tidak yakin”.

12%
kembali melakukan
perjalanan bisnis
internasional nonesensial

Untuk kemungkinan perjalanan bisnis kerah-putih kembali ke kondisi prapandemi, survei menemukan:

Sebelum pandemi, pelaku perjalanan bisnis berkontribusi 30% terhadap jumlah perjalanan udara dan 40% hingga 50% pendapatan dari penumpang, menurut Airlines for America.

Survei perjalanan bisnis global tahunan Concur, yang diadakan oleh Wakefield Research, menemukan 96% responden menyatakan mau melakukan perjalanan selama tahun berikutnya. 72% berkata fleksibilitas jadi prioritas teratas untuk perjalanan bisnis, lebih dari kebijakan untuk memastikan diri, kolega, dan klien mereka telah divaksin.

Analisis perjalanan bisnis dari Wall Street Journal pada Desember 2020 menemukan sekitar 25% dari perjalanan bisnis tergolong untuk tujuan penjualan dan mendapatkan klien, dan 20% untuk konvensi serta pameran dagang. Sekitar 20% perjalanan bisnis dilakukan untuk pertemuan dan pelatihan internal perusahaan, yang bisa digantikan dengan sesi daring. Analisis tersebut mengindikasikan jumlah perkiraan kerugian dari perjalanan untuk penjualan antara nol hingga 20%. Konvensi dan pameran dagang kemungkinan akan kembali ke kondisi prapandemi karena dipandang sebagai cara efisien untuk bertemu klien, mencari vendor, dan mengamati kondisi kompetitor.

Sarah Steimer
Sarah Steimer
18 Agu 2021

Perjalanan bisnis masih menggantung

Saat batasan dilonggarkan, akankah penasihat menjauhi perjalanan bisnis?
‌

Penulis

Sarah Steimer