Log in to access resources reserved for MDRT members.
  • Belajar
  • >
  • Personal branding yang seimbang
Personal branding yang seimbang
Personal branding yang seimbang

Des 27 2022

Personal branding yang seimbang

Menyeimbangkan kehidupan profesional sebagai penasihat keuangan dan kehidupan pribadi bukanlah hal yang mudah. Novena Amauri membagikan strategi yang ia gunakan dan untuk bisa mencapai hidup yang seimbang.

Topik bahasan

Personal branding rasanya bukan lagi hal yang asing sekarang ini. Semua orang – tidak peduli apa pekerjaannya – berusaha untuk menampilkan citra diri mereka yang terbaik di media sosial dan kehidupan nyata. Namun kadang yang terjadi adalah apa yang ditampilkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya dan hal tersebut tentu saja menimbulkan kekecewaan bagi yang melihat apalagi jika pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang membutuhkan kepercayaan dari orang banyak seperti penasihat keuangan contohnya. 

“Personal branding sangat penting untuk saya sebagai penasihat keuangan profesional, karena melalui personal branding yang tepat dapat memberikan beberapa manfaat, salah satunya adalah terbentuknya kepercayaan (trust) dari nasabah bahwa kita adalah penasihat keuangan yang terpercaya. Orang-orang itu pada dasarnya tidak anti asuransi, namun beberapa ada yang mengalami kekecewaan terhadap penasihat keuangan mereka sehingga hal ini menyebabkan image yang kurang positif kepada semua penasihat keuangan. Yang umumnya terjadi adalah penasihat keuangan cukup agresif ketika menawarkan produk asuransi, namun tidak demikian ketika nasabah membutuhkan bantuan mereka untuk layanan purnajual (after sales service), seperti membantu pengurusan klaim,” ujar Novena Amauri, anggota MDRT 5 tahun dengan 4 Court of the Table dan 1 Top of the Table dari Jakarta. 

Amauri mengatakan bahwa ia bukanlah tipe penasihat keuangan yang melakukan proses canvassing untuk mencari prospek baru. Ia juga bukan tipe yang mudah dekat dengan orang baru. Tapi yang ia lakukan adalah menjadi penasihat keuangan yang selalu rutin mengedukasi sehingga orang-orang terdekatnya dapat melihat aktivitas dan apa saja yang ia lakukan. Sebagai contoh ketika di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), ia berhasil mendapatkan premi polis baru (new business) dari media sosial sekitar 20% untuk pencapaian Court of the Table di tahun 2020. Salah satu case yang menarik baginya adalah seorang teman sekolah semasa kecil yang sudah sangat lama bertahun-tahun tidak bertemu, tiba-tiba menghubunginya melalui Instagram dan ingin membeli polis karena melihat unggahan Amauri di Instagram beberapa bulan sebelumnya. Hal ini tentunya adalah buah yang ia petik dari membangun personal branding yang kuat di berbagai media sosial yang ia miliki.  

Untuk membuat personal branding yang kuat di media sosial, Amauri membaginya ke dalam dua kategori, yaitu: 

1. Kehidupan profesional sebagai penasihat keuangan

Pada bagian ini, Amauri biasanya membangun image melalui aktivitas harian yang ia lakukan di kantor, pertemuan dengan prospek baru, menyiapkan solusi keuangan untuk calon nasabah, membantu nasabah dalam hal pelayanan  polis, aktivitas bersama tim agency, dan beberapa aktivitas ketika meeting baik di kantor ataupun di luar kantor. 

2. Kehidupan pribadi beserta keluarga 

Sementara untuk kehidupan pribadi, Amauri biasanya berbagi mengenai kegiatannya sebagai seorang ibu bersama anak-anak seperti aktivitas santai ketika menonton film di bioskop bersama keluarga atau sekedar minum kopi dan berlibur dengan keluarga. 

“Untuk profil di Instagram, saya memilih untuk private account karena saya ingin menyeleksi nasabah yang ingin saya ajak untuk ke depannya. Saya bukanlah tipe yang asal menerima nasabah dari antah-berantah atau secara acak dari sosial media. Saya memulai dari orang-orang terdekat untuk memastikan hubungan tetap terjalin dengan baik dan saya dapat memaksimalkan membantu mereka dalam meraih tujuan keuangan jangka panjang mereka. Awalnya saya cukup sering mengunggah konten mengenai produk, campaign, dan berbagai update dari perusahaan tempat saya bergabung, namun hal tersebut justru menjadikan personal branding saya kurang kuat karena terlihat seperti brosur berjalan dan respons dari lingkungan saya pun tidak seperti yang diharapkan. Kemudian saya beralih lebih banyak mengunggah konten mengenai aktivitas harian seperti ketika dengan keluarga dan pekerjaan, dan ternyata ini memperoleh respons yang positif. Ketika saya lanjutkan dengan mengunggah konten mengenai prestasi dan pencapaian, hal itu justru membuat saya memperoleh respons lebih banyak lagi dan orang-orang terdekat saya banyak bertanya dan memberikan apresiasi. Namun dari semua personal branding yang saya lakukan, saya tetap menampilkan senatural mungkin dan apa adanya. Saya selalu menampilkan citra diri yang alami dan tidak dibuat-buat. Hal ini juga lebih disukai dan menjadikan saya dapat menjadi diri saya sepenuhnya,” ujar Amauri. 

Amauri memberikan beberapa saran bagi penasihat keuangan yang ingin menyeimbangkan kehidupan profesional dan kehidupan pribadi, sebagai berikut: 

Lakukan dengan integritas dan selaras. Atau istilahnya ‘walk the talk’ yaitu penuhi apa yang menjadi komitmen dan selalu lakukan dengan penuh totalitas. 

Jadilah diri sendiri dan hindari flexing. Banyak sekali konten di media sosial yang terlihat sangat indah dengan kehidupan yang diimpikan banyak orang dan berbagai hal yang cukup menampilkan hedonisme namun sering kali hal tersebut tidak sesuai dengan kehidupan nyata sehari-hari. Lebih baik mengunggah konten di media sosial yang sama seperti apa kehidupan sehari-hari 

Saat kita bahagia, biarkan seluruh dunia mengetahui, namun saat kita menghadapi tantangan (up and down) cukup kita saja yang tahu dan simpan rapat-rapat, tidak perlu diumbar ke media sosial. 

Hindari membahas hal-hal yang berkaitan dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) dan Politik. Sebagai penasihat keuangan profesional kita dituntut untuk selalu netral. Kita tidak pernah tahu kalau ternyata orang yang tidak sepaham pandangan politiknya ternyata adalah big client kita. Oleh karena itu Amauri tidak pernah mau membahas mengenai SARA dan politik dengan prospek atau nasabahnya. 

Contact: MDRTEditorial@teamlewis.com