
Jika ada satu sifat khas pada diri remaja seluruh dunia, mungkin sifat itu adalah betapa labilnya mereka. Tren datang dan pergi, silih berganti. Yang barusan keren sekejap kemudian dianggap kuno. Cocok bila anggota tiga tahun MDRT dari Buenos Aires, Marys Stella Jacquet, menggambarkan industri jasa keuangan di negaranya, Argentina, dengan ciri “masih belia, hampir-hampir seperti remaja.” Lagi pula, profesi ini sedang mengalami transisi, diterpa krisis sosial, ekonomi, dan politik di tiap tikungan jalannya.
Tapi para anggota MDRT melihat peluang besar pada fluktuasi negara Amerika Selatan itu, di tengah-tengah peraturan yang berubah-ubah, ekonomi yang menyusut, dan dampak berkepanjangan pandemi Covid-19. Malah, Julian Daniel Magadan Sr., anggota lima tahun MDRT dari Buenos Aires, memanfaatkan pergeseran itu.
“Di Argentina, industri asuransi dan jasa keuangannya amat menggairahkan karena berubah dari hari ke hari,” katanya. “Bekerja melindungi pemegang polis dan asetnya pun terasa lebih menantang. Pasar mengharuskan Anda selalu belajar agar tidak tertinggal teknik perencanaan keuangan terbaru.”
Pentingnya pendidikan jadi topik umum di lingkungan penasihat, yang menekankan perlunya pembelajaran seumur hidup. Sabrina Anabel Melero, anggota tiga tahun MDRT dari Caba-Caballito, sering menyampaikan nasihat tersebut untuk para penasihat muda yang baru terjun ke profesi ini.
“Dalam pasar yang kompetitif, dan dengan tuntutan yang ada, kita perlu banyak-banyak belajar dan berlatih demi meningkatkan kinerja kita tiap hari,” katanya.
Kesadaran asuransi
Tapi pendidikan tak hanya penting bagi kalangan profesional di tengah aneka regulasi baru atau ekonomi yang naik-turun; nasabah dan prospek di Argentina, beserta para penasihatnya, sama-sama perlu petunjuk.
Patricia Laura Volpini, anggota satu tahun MDRT dari Neuquén, memperkirakan 25% populasi sudah paham pentingnya asuransi dalam kehidupan sehari-hari.
“Yang kurang itu kesadaran asuransi,” katanya. “Mayoritas orang bersikap seolah akan selalu muda atau hidup selamanya atau tidak akan mengalami masalah kesehatan atau kecelakaan, yang bisa mengganggu visi jangka panjang.”
Penduduk Argentina mengasuransikan mobil mereka karena diwajibkan; namun, jarang yang berbuat lebih dari itu dan mengasuransikan rumah serta jiwa mereka.
“Jika mereka tiba-tiba mengalami kehilangan, mereka baru sadar pentingnya asuransi,” kata Volpini. “Jika tidak, tampak jelas ada celah besar perihal kesadaran. Dan hal ini terjadi tidak hanya di level individu dan keluarga, tetapi juga perusahaan.”
Menurut Jacquet, ini bukan semata-mata karena kurangnya edukasi, tapi karena sengaja tidak peduli.
“Orang cenderung mengabaikan risiko tertentu seperti penyakit, usia tua, atau kematian,” katanya. “Kita harus mencoba merenungkan kerentanan kita sendiri, lalu mengevaluasi cara menghadapi tiap situasi dari perspektif finansial.”
Melero yakin, rendahnya kesadaran asuransi dan rendahnya penetrasi asuransi sebagai konsekuensinya — hanya 2,1% pada 2019, menurut Organisation for Economic Co-operation and Development — justru menghadirkan kesempatan, bukan keputusasaan.
“Rasio jumlah penduduk berbanding orang yang punya asuransi tergolong rendah,” katanya. “Karena itu, ruang lingkup pasarnya besar untuk digarap oleh semua praktisi. Peran setiap orang di industri ini sangat penting, agar kita semua bisa berkembang.”
Kepastian di tengah ketakpastian
Magadan juga melihat potensi pertumbuhan tahun-tahun mendatang. Ia yakin layanan yang ditawarkannya akan kian penting karena perubahan ekonomi dan tantangannya.
“Ekonomi adalah teman yang menguntungkan bagi industri dan peluang bisnis kita,” katanya. “Ekonomi senantiasa berubah, mata uang mengalami devaluasi, dan tidak banyak pilihan yang pasti. Produk keuangan kita makin dicari karena, di saat krisis, kita memberi kepastian bagi pemegang polis.”
Jacquet setuju bahwa penasihat memegang peran kunci, khususnya selama fluktuasi ekonomi.
“Situasi tak pasti membuat kebutuhan akan proteksi makin nyata,” katanya. “Itulah kita: kepastian di tengah ketakpastian.”
Magadan ingat, seorang nasabahnya (sebut saja Santiago) datang karena masalah pajak. Magadan membantunya mengatasi masalah itu. Dan rasa saling percaya di antara mereka pun menguat. Akhirnya, Magadan bisa membahas soal asuransi dengan Santiago dan meyakinkannya untuk mengambil polis asuransi jiwa. Beberapa tahun kemudian, pemuda ini meninggal karena kecelakaan mobil.
“Ini suatu keberhasilan, karena kalau saya tidak memecahkan masalah sekunder seperti masalah pajak itu, Santiago takkan bisa memecahkan masalah utamanya, yaitu tidak punya asuransi jiwa,” kata Magadan. “Ini bukan produk yang paling dicari, jadi level permintaannya rendah. Tapi hari ini, keluarganya menerima manfaat dari keputusan Santiago.”
Menurut Volpini, hasil seperti itulah yang membuatnya setia di profesi ini.
“Di industri ini, saya bisa menjadikan dunia lebih baik sembari mencari nafkah,” katanya. “Saya senang melindungi dan membantu keluarga menjadi lebih baik setiap hari. Saya bangga karena merasa bisa memproteksi mereka.”
Kontak
Marys Jacquet marysjacquet@marquetconsultores.com
Julian Magadan julian@julianmagadan.com
Sabrina Melero sabrina.a.melero@gmail.com
Patricia Volpini volpinipatricia11@yahoo.com.ar