• About
  • Join
  • Events
  • Resources
+1 847 692 6378

325 West Touhy Avenue 
Park Ridge, IL 60068 USA

Contact us

Helpful Links

  • For Companies
  • MDRT Store
  • MDRT Foundation
  • MDRT Academy
  • MDRT Center for Field Leadership
  • Media Room

MDRT Chapter Sites

  • Korea
  • Japan
  • Chinese Taiwan

Copyright 2025 Million Dollar Round Table®

DisclaimerPrivacy

Lewat batas tertentu, yang tersisa adalah pertempuran mental. Biar kata Anda jago di bidang tertentu, kalau mental tak cukup tangguh, kesuksesan masih bisa lolos dari genggaman. Begitulah faktanya di bilik dan ruang kantor perusahaan, lapangan dan gelanggang olahraga, dan bahkan di ruang perawatan intensif. Tidak terkecuali profesi jasa keuangan. Pikiran Anda adalah kompas.

Apa pun profesinya, setelah mencapai titik tertentu, pertumbuhan akan terasa sulit. Pernah merenungkan alasannya? Mengapa jalan dari baik menuju hebat bagai labirin? Mengapa anggota MDRT bisa meraih Court of the Table atau Top of the Table? Pembeda terbesarnya adalah pikiran.

Kadang, kita sudah tahu harus apa supaya apa, tapi kita tidak berbuat apa-apa. Mengapa?

Senang dengan kenyamanan

Semua manusia pada dasarnya sama. Kita senang dengan hal-hal mudah, menyenangkan, nyaman, dan mendatangkan apresiasi.

Pola perilaku seperti ini secara tak sadar membuat kita terjebak di zona nyaman. Namun, kalau mau memecahkan rekor terbaik sendiri, kita harus memutus lingkaran pola perilaku ini.

Enggan berpikir kritis

Pola ini kadang menggoda kita untuk menghindari hal yang bermanfaat untuk bisnis sendiri. Contohnya, bayangkan Anda diminta mengikuti dua sesi perencanaan:

  1. Untuk naik dari level Court of the Table ke Top of the Table, Anda harus menggenjot angka closing polis asuransi. Maka, Anda perlu menganalisis dan menyempurnakan metode memprospek Anda.
  2. Keluarga Anda berencana wisata 15 hari ke Eropa. Anda diminta menyusun itinerary yang terperinci.

Mana dari dua proses perencanaan di atas yang lebih asyik? Yang kedua terlihat lebih menarik dan menyenangkan. Sesi perencanaan pertama penting dan besar imbalannya; namun, rumit dan perlu pemikiran mendalam.

Saat menghadapi hal membosankan atau rumit — khususnya bila kita tahu kita perlu berpikir kritis — kita cenderung menghindar. Inilah tanda mentalitas yang lemah.

Gigih itu sulit

Sebagian besar orang punya gairah belajar hal baru yang besar. Kita bersemangat mempraktikkan pelajaran baru demi meraih hasil yang diidamkan. Namun, walau progres mulai terlihat, upaya kita melempem karena hal-hal berikut:

  • Tidak terlalu nyaman dengan perubahan.
  • Tidak sabar karena hasil tidak instan.
  • Merasa yakin bahwa metode lama lebih baik.
  • Merasa hal baru yang dicoba tidak cocok untuk bisnis kita.
  • Pernah mencoba hal serupa tapi tidak berhasil sehingga takut gagal lagi.

Banyak yang gagal saat melangkah menuju perubahan yang diinginkan. Ini satu lagi contoh mentalitas yang lemah.

Mental Anda lemah?

Individu tanpa ketangguhan mental rentan terhadap pengaruh negatif dari orang lain. Negativitas dibiarkan merayap masuk; energi mental menjadi kacau atau berubah arah. Akibatnya, langkah pun melenceng dari tujuan awal.

Sebagian orang bermental lemah bisa melenceng dari tujuannya hanya karena berita jasa keuangan dari harian terkemuka. Atau saat nasabah memberi umpan balik negatif tentang produk atau layanan tertentu. Jika kritik seperti ini dibiarkan pengaruhnya, Anda mungkin akan selamanya sungkan untuk mengajukan tawaran serupa.

Tanda tersirat dari mental lemah

Gejala kelemahan mental mungkin tidak terlalu jelas sehingga tidak disadari sedari awal. Awasi tanda-tanda halus berikut ini:

  • Menunda untuk memulai hari
  • Lesu sepanjang hari
  • Tidak menuntaskan tugas dan tidak merasa bersalah karenanya
  • Tidak disiplin
  • Nyaman di zona nyaman
  • Menunda-nunda
  • Berpuas diri padahal belum mencurahkan cukup upaya
  • Prioritas keliru/tidak jelas
  • Kurang fokus pada hasil besar dan terlalu fokus pada hasil kerdil

Kelemahan mental lazimnya berkisar pada kepuasan instan. Kita semua ingin hasil cepat dengan usaha minimal untuk hal yang menurut kita menyenangkan. Kenyataannya tidak seperti itu.

Orang bermental tangguh justru mencari kepuasan yang ditunda. Mereka paham betul peribahasa “Roma tidak dibangun dalam semalam.” Mereka siap untuk setia dengan rencananya. Mereka menganut nilai kesabaran. Sukses bagi mereka terletak pada upaya membangun kebiasaan, bukan kebetulan atau hasil instan.

4 komponen ketangguhan mental

Komponen-komponen berikut vital untuk kesuksesan bisnis:

Motivasi diri. Tujuan melahirkan semangat, semangat melahirkan kegigihan, dan kegigihan melahirkan keberhasilan. Jika punya visi yang jelas tentang tujuan, Anda pasti lebih mudah fokus.

Tahan banting. Dalam situasi sulit, orang bermental tangguh tetap berkomitmen dengan rencananya dan tidak menghiraukan gangguan. Mereka tahu, sukses adalah hasil kerja keras berkelanjutan selama bertahun-tahun.

Fokus penuh perhatian. Fokus artinya berpijak pada masa kini dan tidak melantur ke bayangan masa depan atau masa lalu. Orang bermental tangguh mengontrol hal yang bisa dikontrol – saat ini. Mereka mengelola kecemasan dan konsentrasi. Inilah yang membuat mereka piawai melalui badai.

Kepercayaan diri. Orang bermental tangguh punya kepercayaan diri sekuat baja. Mereka percaya pada persiapan, proses, dan kemampuan sendiri untuk tetap fokus berupaya. Mereka yakin bisa menciptakan masa depan sesuai harapan lewat upaya saat ini.

Lihat presentasi Arondekar pada Acara Virtual Pertemuan Tahunan MDRT 2021 di mdrt.org.

Amber Arondekar adalah pendiri The Impact Learning, lembaga yang membantu kalangan profesional meraih potensi mereka. Hubungi Arondekar di amberarondekar@gmail.com.

Amber S. Arondekar
Amber S. Arondekar
Dec 24, 2021

Ketangguhan mental

Pikiran adalah faktor pembeda terbesar untuk kesuksesan bisnis.
‌
‌

Author(s):

Amber S. Arondekar

Indore, India