Log in to access resources reserved for MDRT members.
  • Belajar
  • >
  • 6 ways to develop staff camaraderie
6 kiat tumbuhkan keakraban staf
6 kiat tumbuhkan keakraban staf

Sep 01 2022 / Round the Table Magazine

6 kiat tumbuhkan keakraban staf

Anggota MDRT berbagi cara inovatif menumbuhkan keakraban dengan timnya.

Topik bahasan

Penghargaan, acara, kompetisi, dll. dapat menjadi cara dan sarana untuk menyatukan tim. Dalam rekaman terbaru Podcast MDRT, para anggota MDRT membahas cara mereka merajut kedekatan di antara rekan sejawat. Dengarkan selengkapnya di mdrt.org/podcast.

Anggota yang ikut serta:
Aaron Kane, B Bus, AFA, anggota delapan tahun MDRT dari Wheelers Hill, Victoria, Australia
Adam Thomas Rex, CFP, AIF, anggota 12 tahun MDRT dari Virginia Beach, Virginia, AS

1. Rex: Setiap kuartal, kami ada sesi santap siang sambil belajar. Kami minta staf merangkai pertanyaan tentang perencanaan keuangan. Kita sering memikirkan topik ini untuk nasabah, tapi staf di kantor mungkin perlu bantuan dan merasa tidak bisa atau tidak patut mengajukannya. Jadi, kami buka ruang diskusi santai tentang topik perencanaan keuangan sambil makan siang. Kami suguhkan presentasi umumnya, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

2. Kane: Selama setengah hari kami diskusi di ruang rapat, menempelkan sticky notes di tembok dan papan tulis untuk mengidentifikasi nilai-nilai utama bisnis kami. Apa kata-kata kunci yang kami semua pahami dan rutin muncul dalam kerja kami sehari-hari? Lalu, kami membuat kesepakatan tim yang intinya adalah saling mendukung, membagikan informasi, memastikan komunikasi efektif, dan saling memberikan instruksi serta masukan yang jelas. Kami juga memastikan selalu ada sesi senang-senang bersama, tanpa terusik urusan pekerjaan.

Setiap bulan, survei dibagikan kepada tim lewat monday.com, dan mereka secara anonim menominasikan rekan kerjanya sekaligus memberikan contoh dari satu bulan terakhir bagaimana orang ini melampaui ekspektasi kesepakatan tim. Dengan demikian, tim kami saling memperhatikan kinerja, tak hanya terpaku pada tugas masing-masing, dan penghargaan ini tidak hanya berdasar pada penilaian saya sebagai pemilik bisnis, tapi juga sejawat mereka. Setiap bulan, kami menunjukkan pemenangnya, dan hadiah berupa sertifikat dan gift card diberikan dalam acara penghargaan kuartalan dan tahunan.

3. Rex: Kami mengadakan tes kepribadian Enneagram bersama-sama dan membuatnya seru. Dimulai dari saya, yang bercanda ringan tentang kepribadian saya sendiri, seperti sifat saya yang gila kendali. Lalu, kami fokus pada kekuatan kami dan membantu semua untuk saling memahami watak kepribadian masing-masing. Dengan begitu, kami tahu bahwa “Nikki punya kinerja yang luar biasa karena dia menyatu dengan lingkungan kerjanya.” Dan bukan, “Saya tidak mengerti mengapa si A atau B berpikir begitu.” Dengan saling memahami watak masing-masing, kita menyadari mengapa orang bersikap seperti itu saat kita berpapasan dengannya di lobi. Bukan karena tidak ramah, tapi karena sedang memikirkan sesuatu.

4. Kane: Seperti penasihat yang punya kriteria mengapa sejumlah prospek bisa jadi nasabah, kami punya konsep tentang hal yang ditawarkan bisnis kami untuk stafnya. Kami punya flyer yang kami gunakan saat onboarding staf baru, untuk menunjukkan manfaat yang diterima karyawan. Saya memberikan saran keuangan gratis setiap tahun untuk semua staf dan keluarga mereka. Kami juga merayakan ulang tahun karyawan. Saat ada yang berulang tahun, dan kami di kantor, kami biasa merayakannya dengan mentraktir makan siang semua karyawan di ruang pertemuan kantor. Orang yang berulang tahun diberi libur setengah hari.

5. Rex: Kami senang ada kompetisi di kantor. Saya sangka hanya saya, tapi tampaknya staf juga suka. Kami mengikuti taruhan March Madness selama turnamen bola basket kampus, yang populer di Amerika. Kami ke Topgolf dan berkompetisi di sana. Tantangan favorit kami adalah hadiah $20 untuk orang yang bisa memukul sampai mengenai atau nyaris mengenai kereta kecil pengambil bola-bola golfnya. Kami mencoba bersenang-senang dan lebih santai di luar kantor dan melakukannya sekali sebulan saat cuaca cerah.

6. Kane: Kami punya tim asisten virtual dari luar negeri di Cebu, Filipina. Jumlahnya tiga orang dan sudah bekerja dengan kami beberapa tahun lamanya. Kami mencoba melibatkan mereka dan menganggap mereka anggota tim. Kami mengundang mereka ke semua rapat Zoom tim dan, setiap pagi, ada sesi temu santai virtual dengan mereka. Sepertinya padat, ya. Orang bertanya, “Setiap hari? Anda bertemu setiap hari dengan tim?” Setiap pagi, Zoom dilaksanakan pukul 9.30. Durasinya 15 menit. Kami membahas poin kunci yang harus kami capai hari itu. Dengan demikian, tiap anggota tim tahu tiga poin kunci yang harus dikerjakan anggota tim yang lain hari itu, lalu mungkin menawarkan diri, “Saya bisa bantu. Saya ada waktu pukul 12 hari ini. Saya bisa bantu untuk nasabah itu karena mungkin saya bisa memberikan beberapa saran.”

Selain itu, kami biasa bermain Kahoot setiap Selasa pagi. Kahoot adalah kuis online seru dengan satu pertanyaan dan empat pilihan jawaban. Anda harus secepatnya memilih jawaban yang tepat. Ada pemenang setiap minggunya dan ada papan klasemen untuk tahun berjalan. Ini cara seru untuk berinteraksi dan menambah keakraban.

Kontak

Aaron Kane aaron@ekfinancialgroup.com.au

Adam Rex arex@cfspro.com