Log in to access resources reserved for MDRT members.
Mengumpulkan testimoni
Mengumpulkan testimoni

Jan 03 2023 / Round the Table Magazine

Mengumpulkan testimoni

Singha Roy tahu testimoni nasabah adalah alat promosi ampuh, tapi mereka perlu dibantu menuturkan ceritanya.

Topik bahasan

Konsumen ingin melihat ‘stempel persetujuan’ saat menimbang produk atau jasa yang hendak dibeli, dan mereka makin bergantung pada testimoni dan reviu. Sebelum membeli, 92% konsumen membaca testimoni online, menurut BigCommerce, penyedia platform ecommerce untuk para merchant, dan 79% menyatakan percaya dengan reviu online sama seperti mereka memercayai rekomendasi pribadi, menurut BrightLocal, sebuah agensi pemasaran digital.

Saat insan profesional di bidang jasa keuangan memakai testimoni nasabah untuk iklan, testimoni tersebut kian kentara gunanya saat prospek memilih penasihat. Menghimpun testimoni nasabah adalah langkah pertama, dan situs independen pihak ketiga seperti Yelp dan Google Reviews adalah sarana bagus untuk mengulik ulasan pelanggan yang puas soal jasa Anda. (Lihat ketentuan layanan pihak ketiga tersebut terkait batasan penggunaan testimoni dari situsnya di situs Anda sendiri.)

Tapi jika testimoni seputar praktik jasa Anda di situs pihak ketiga hanya sedikit, atau nihil, bagaimana cara mengumpulkan testimoni positif yang autentik untuk memasarkan jasa?Sukanta Singha Roy, CFC, FSS, menghadapi dilema itu. Anggota sembilan tahun MDRT dari Kolkata, India, ini tahu testimoni yang diunggah di situs web dan ruang pemasaran lain bisa membantunya tampil menonjol. Singha Roy punya banyak nasabah puas, dan banyak yang bersedia menulis testimoni untuk layanannya. Tapi mereka terbentur kendala. Mereka tidak bisa menemukan ungkapan yang pas, atau tulisan mereka terlalu sumir dan kurang mengena. Jadi, ia pun turun tangan membantu.

“Punya daftar contoh testimoni itu penting dan berikut ini alasannya,” kata Singha Roy. “Bila Anda mengirim contoh testimoni ke nasabah, mereka bisa memilih salah satu dan menyesuaikannya. Mereka bisa mengambil ide pokok dari contoh itu dan secara spesifik menambahkan manfaat yang dirasakan dari layanan saya. Kedua pihak jadi hemat waktu dan prosesnya pun lebih efisien.”

Tapi ingat, contoh testimoni itu bukan untuk diduplikasi. Jika Anda mengirim lima contoh ke seorang nasabah dan salah satunya dipakai sebagai ide awal, kecualikan contoh itu saat Anda mengirim contoh-contoh testimoni ke nasabah lainnya.

Harus autentik

“Bukan soal secepat apa testimoni bisa digunakan, tapi soal ragam dan kualitas testimoni yang Anda unggah ke situs Anda,” kata Singha Roy. “Jika nasabah bisa menyesuaikan pesannya, kekhasan mereka akan muncul dalam testimoninya meski dasarnya sudah disediakan. Bukan testimoni namanya kalau tanpa kekhasan diri dari nasabah itu sendiri. ”

Situs web praktik jasa Singha Roy punya laman testimoni yang memuat tujuh testimoni nasabah, seperti aktris yang berkata “perencanaan keuangan dan investasi tanpa ribet” dan direktur perusahaan pemanas, penyejuk ruangan, dan pendingin yangmenulis bahwa tim Singha Roy “mau mendengarkan nasabah dan memastizkan rekomendasinya selaras dengan ekspektasi.” Testimoni seyogianya menjadi promosi jujur tentang jasa Anda dari orang yang pernah Anda layani. Testimoni paling baik jika:

  • Singkat dan jelas; testimoni panjang akan terlalu lama membacanya
  • Secara spesifik menyebutkan manfaat yang diberikan atau masalah yang diatasi
  • Menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami

Penasihat yang meminta testimoni perlu menyampaikan pemberitahuan, dengan opsi untuk menolak, publikasi perkataan nasabah untuk keperluan pemasaran. Langkah ini akan menunjuk-kan dengan jelas bahwa penasihat sudah mendapat persetujuan dari pihak pemberi testimoni.

Coba video

Testimoni video dan video short tentang produk finansial juga makin trendi. Keduanya bisa jadi bagian ampuh dari strategi pemasaran penasihat karena video bisa dibagikan dan jadi viral jika isinya menarik. Konsumen dua kali lebih mau berbagi video dengan temannya dibandingkan berbagi konten lain seperti postingan media sosial, artikel, dan brosur produk, menurut survei tahunan State of Video Marketing oleh Wyzowl, perusahaan produksi video internasional. Situs web Singha Roy menyertakan setidaknya enam video animasi berdurasi di bawah lima menit tentang produk yang kompleks seperti reksa dana, produk tabungan equity-linked, dan rencana investasi.

“Kita semua tahu sejumlah besar pengunjung situs web dan nasabah lebih senang dengan konten audiovisual ketimbang teks. Membaca perlu waktu dan tenaga sementara menonton video tidak,” kata Singha Roy. “Coba pikir, kalau Anda cuma punya sekitar 10 menit untuk memilih jasa, mana yang lebih efektif: membaca atau menonton video? Sebagian besar memilih video.”

Saat membuat testimoni video, Singha Roy lebih suka jika nasabah ada di depannya.

“Bisa di rumah nasabah atau di kantor saya,” katanya. “Saya biasa mengundang mereka makan siang atau makan malam, lalu kami mulai berbincang tentang hal yang bisa dikatakan di testimoninya. Tapi yang penting, nasabah hadir di hadapan Anda saat Anda merekam videonya. Dengan begitu, nasabah akan memberikan informasi lebih jujur dan memicu komentar positif mereka tentang Anda di testimoninya. Rasa percaya diri mereka juga bertambah, dan testimoninya jadi sesuai keinginan Anda.”

Ia menambahkan, preferensi audiens sasaran Andalah yang jadi faktor penentunya. Jika rata-rata lebih suka membaca, gunakan testimoni teks. Jika mereka lebih suka video, gunakan video.

“Testimoni besar sekali pengaruhnya. Ini salah satu strategi bagus untuk meraih sukses di bidang kita karena fungsinya ganda: membantu calon nasabah menemukan informasi berguna dan menguntungkan penasihat dengan menunjukkan hal yang dicari nasabah,” kata Singha Roy.

KONTAK: Sukanta Singha Roy sukantasingharoy@hotmail.com