Insurtech atau Insurance Technology pada dasarnya merupakan perubahan industri asuransi secara inovatif dengan pemanfaatan teknologi digital saat ini. Insurtech atau Insurance Technology pada dasarnya merupakan perubahan industri asuransi secara inovatif dengan pemanfaatan teknologi digital saat ini. Dalam industri asuransi konvensional, proses klaim serta administrasi sering kali memakan waktu yang lama dan rumit. Namun, dengan adanya insurtech, segala tahapan tersebut menjadi lebih cepat, mudah, dan transparan. Selain itu, insurtech juga memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan secara lebih efektif. Hal tersebut tentu saja memudahkan penasihat keuangan dalam menjalankan praktiknya. 

Elia Nofiana, anggota MDRT 7 tahun dengan 1 Court of the Table dari Jakarta, Indonesia sudah menerapkan penggunaan insurtech dalam praktik asuransinya karena ia merasakan banyak manfaat baik itu untuk dirinya maupun untuk nasabahnya, antara lain: 

• Akses asuransi lebih mudah. Prospek dan nasabah dapat mengakses produk asuransi yang mereka inginkan dengan mudah melalui aplikasi yang disediakan oleh insurtech. Pembelian produk asuransi melalui aplikasi insurtech mengandalkan teknologi sehingga prosesnya menjadi lebih mudah, cepat, dan terjangkau. Berikut contoh beberapa aplikasi insurtech yang banyak dikenal dan cukup populer di Indonesia yang menawarkan produk dan layanan asuransi kepada prospek dan nasabah, antara lain: 

• PasarPolis. PasarPolis adalah perusahaan asuransi digital terbesar di Indonesia. PasarPolis menawarkan layanan asuransi untuk produk seperti kendaraan bermotor, perjalanan, kesehatan, dan lain-lain. Mereka menggunakan teknologi untuk membuat proses klaim lebih mudah dan cepat. 
• Qoala. Qoala adalah startup asuransi digital yang berfokus pada asuransi perjalanan dan asuransi kendaraan bermotor. Mereka menawarkan layanan asuransi yang mudah, cepat, dan terjangkau dengan menggunakan teknologi yang inovatif. Mereka juga menawarkan layanan asuransi berbasis telematika yang memungkinkan pengemudi untuk menghemat uang pada premi asuransi kendaraan mereka. 
• Lifepal. Lifepal adalah platform asuransi digital yang menawarkan layanan asuransi kesehatan dan jiwa. Mereka menyediakan produk asuransi yang terjangkau dan mudah diakses. Lifepal juga menawarkan layanan pengaturan klaim yang mudah dengan bantuan teknologi. 
• Fuse. Fuse adalah platform asuransi digital yang menawarkan layanan asuransi mikro untuk sektor ritel. Mereka menyediakan asuransi untuk produk seperti gadget, kesehatan, dan kendaraan bermotor dengan menggunakan teknologi AI. Fuse menawarkan solusi asuransi yang mudah dan cepat untuk konsumen dengan harga yang terjangkau. 

• Premi relatif terjangkau. Prospek dan nasabah bisa memilih paket asuransi pada platform insurtech dengan harga yang relatif terjangkau. 
• Proses klaim mudah. Insurtech memiliki kapabilitas untuk membantu nasabah melakukan klaim asuransi kepada penyedia asuransi. 
• Meningkatkan literasi keuangan. Insurtech memungkinkan penguatan literasi dan inklusi keuangan. Dengan adanya insurtech, prospek mendapatkan akses ke produk asuransi yang terjangkau dan tentunya mudah diakses khususnya bagi masyarakat yang mungkin sulit untuk mendapatkan akses ke produk asuransi tradisional. Selain itu, platform insurtech dapat membantu masyarakat memahami nilai penting dari asuransi dan membuat mereka merasa lebih nyaman dalam melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. 

• Memberikan edukasi tentang asuransi dan manfaatnya. Platform insurtech dapat menyediakan informasi tentang produk asuransi, manfaatnya, dan bagaimana cara mengklaimnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan membantu mereka memahami kebutuhan asuransi mereka. 
• Membuat proses klaim lebih mudah dan transparan. Platform insurtech dapat membuat proses klaim menjadi lebih mudah dan transparan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti chatbot atau aplikasi, platform insurtech dapat membantu masyarakat mengajukan klaim dengan cepat dan mudah, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat pada produk asuransi. 

• Memanfaatkan data dan teknologi untuk mengukur risiko dengan lebih akurat. Platform insurtech dapat memanfaatkan data dan teknologi untuk mengukur risiko dengan lebih akurat. Hal ini dapat membantu masyarakat memahami risiko yang terkait dengan kebutuhan asuransi mereka dan membuat keputusan yang lebih baik tentang produk asuransi yang paling sesuai untuk mereka. 

• Nasabah dapat mengecek polis. Nasabah bisa melakukan pengecekan polis melalui aplikasi dengan mudah tanpa harus selalu menghubungi Nofiana atau customer service ketika ia sedang dalam perjalanan liburan maupun konferensi. 

“Saya menggunakan solusi aplikasi insurtech yang ditawarkan perusahaan saya dan saya cukup sering mengakses aplikasi tersebut dalam penggunaan sehari-hari. Biasanya banyak nasabah yang ingin mempelajari terlebih dahulu produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan saya tetapi tidak berkenan ditemui untuk saya jelaskan, sehingga saya banyak mengarahkan nasabah untuk mengakses aplikasi insurtech tersebut. Fitur yang ditawarkan oleh aplikasi insurtech ini sangat beragam, tidak hanya menjelaskan produk asuransi untuk nasabah dalam mengenal produk tapi juga memiliki kegunaan untuk e-claim yaitu nasabah dapat melakukan klaim secara pribadi melalui internet. Nasabah juga dapat melakukan top-up mandiri apabila ingin menambah dana investasi juga mengunduh form klaim, pembayaran dan sebagainya. Dengan tersedianya aplikasi insurtech, nasabah dapat mengenal produk asuransi yang ada secara mendalam sehingga nasabah bisa menentukan produk sesuai kebutuhan dan dapat menghubungi saya untuk proses lebih lanjut. Aplikasi tersebut menggunakan teknologi untuk membuat proses asuransi lebih mudah, cepat, dan terjangkau sehingga saya banyak terbantu oleh insurtech,” ujar Nofiana. 

Nofiana yakin bahwa tren insurtech akan semakin meningkat sebagaimana teknologi memudahkan kita semua dalam memproses segala sesuatu. Penasihat keuangan dituntut untuk mampu mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan era teknologi saat ini. Cara lama yang konvensional sudah harus ditinggalkan karena memerlukan waktu proses yang cukup lama dibandingkan insurtech yang dikembangkan saat ini yang ia yakini akan lebih efektif, mudah, dan proses yang relatif lebih cepat. 

Nofiana juga berpendapat bahwa penasihat keuangan harus dapat memahami dan menerapkan penggunaan insurtech dalam praktiknya sehari-hari tetapi juga harus tetap memberikan pelayanan yang humanis dan manusiawi. Karena bisnis asuransi adalah bisnis yang menuntut penasihat keuangan untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. 

Maria Karina Sugiharso, anggota MDRT 2 tahun dengan 2 Court of the Table dari Jakarta, Indonesia juga merasa perkembangan insurtech di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Perubahan interaksi antara penasihat keuangan dengan nasabah juga sangat terasa. Nasabah dengan sangat mudah mencari informasi mengenai produk keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan demikian mereka lebih cerdas dan cepat dalam memilih produk yang mereka inginkan. Penasihat keuangan di sini berperan penting dalam melayani nasabah dengan cara mendampingi nasabah dalam menggunakan insurtech dengan baik dan benar, sehingga mereka dapat memaksimalkan fasilitas ini. 

“Tentu saja saya sudah menggunakan insurtech dalam praktik saya. Aplikasi insurtech yang saya gunakan dalam bekerja adalah aplikasi dari perusahaan tempat saya bekerja yang memiliki berbagai fitur seperti sales, monitor, dan tim. Pada fitur sales, kami bisa mendapatkan leads baru dan menyimpan data prospek. Ada juga beberapa fitur berguna lainnya seperti; pengingat ulang tahun nasabah, inbox informasi perusahaan, ilustrasi produk, fitur Surat Permintaan Asuransi Jiwa, dan kalkulator finansial. Aplikasi ini sangat membantu saya dalam bekerja karena dari satu fitur saja, saya sudah dapat melakukan penjualan dari hulu sampai hilir. Pertama, saya bisa mendapatkan leads baru dan langsung bisa terhubung dengan WhatsApp mereka. Kedua, dengan aplikasi ini saya bisa membuat ilustrasi produk sehingga bisa setiap saat, dimana saja menjelaskan produk asuransi. Ketiga, fitur Surat Permintaan Asuransi Jiwa memungkinkan saya untuk langsung memproses aplikasi prospek. Keempat, dengan aplikasi ini saya juga dengan mudah mendapatkan update produk dan informasi penting lainnya dari perusahaan. Terakhir dan tak kalah penting adalah fitur pengingat dimana saya selalu mendapatkan update kapan ulang tahun nasabah saya, yang tentunya sangat penting untuk menjalin relasi dengan nasabah. Tentunya sebagai seorang penasihat keuangan profesional, kita harus terus update dengan berbagai program insurtech yang makin canggih,” ujar Sugiharso. 

Dengan insurtech, Sugiharso dapat dengan mudah memonitor dan memberikan pelayanan maksimal untuk  nasabah, seperti proses pembuatan polis, pengajuan klaim, pengecekan nilai tunai dan manfaat polis, serta update terbaru produk dari perusahaan. Ia juga dapat memprospek hingga closing dimana saja, kapan saja dengan waktu yang lebih singkat. Sebagai contoh ketika ia sedang berjalan-jalan dengan seorang kenalan dan berdiskusi tentang rencana masa depan, ia dapat masuk dan menjelaskan produk apa yang sesuai dengan rencana masa depan kenalannya tersebut dengan menggunakan aplikasi insurtech. Ternyata kenalannya itu tertarik dan mau mengambil produk asuransi tersebut. Proses pengajuan polis pun dapat dilakukan pada saat itu dengan hanya menggunakan smartphone. Hal ini tentunya tidak dapat dilakukan sebelum adanya insurtech. Sugiharso berpesan bahwa penasihat keuangan saat ini perlu memahami insurtech lebih dalam untuk meningkatkan kinerja dalam melayani nasabah. 

Contact: MDRTEditorial@teamlewis.com