Memprospek dengan pola pikir pemasaran
Phạm Văn Tiệm dan timnya rangkul pola pikir pemasaran dengan menyusun aneka strategi rancang produk baru, pelibatan prospek, dan pengajuan solusi untuk kebutuhan nasabah.
Bagaimana cara penasihat memprospek dengan pola pikir pemasaran?
Kenali segmen nasabah Anda. Tiap segmen punya pengalaman, kekhawatiran, dan masalahnya sendiri. Misalnya, saat meriset nasabah di sektor IPTEK, saya menemukan artikel tentang mahasiswa IT yang menerima tunjangan risiko. Penasaran, saya tanya Google: Apakah sektor IPTEK sungguh menjanjikan? Apakah kerja IT berbahaya? Apa bukti pendukungnya?
Riset itu membantu saya memahami perspektif dan kehidupan seharihari pekerja IT dan saya bisa menentukan solusi asuransi yang tepat untuk risiko kerja yang mereka hadapi. Saya juga jadi punya bekal kuat untuk berbincang dengan mereka.
Bagaimana cara Anda mengadopsi pola pikir pemasaran saat mendekati prospek perusahaan?
Pertama, kami mengidentifikasi personel penting perusahaan — pemilik, direktur personalia, atau direktur keuangan. Di sesi konsultasi dengan nasabah korporasi, jangan ceritakan kisah pribadi. Pelajari kebijakan manfaat karyawan dan coba pahami masalah yang dihadapi pengambil keputusan. Contohnya, direktur personalia mungkin sedang kesulitan menangani pergantian staf. Apakah solusi asuransi perusahaan bisa membantu?
Diskusidiskusi ini kadang membuat perusahaan mengubah kebijakan manfaat karyawannya. Banyak karyawan mengabaikan manfaat pensiun dari program sosial pemerintah karena butuh bertahuntahun untuk bisa menikmatinya. Sebaliknya, rencana asuransi praktis yang memberikan manfaat pensiun langsung akan menarik bagi karyawan dan pemberi kerja.
Saya juga menyiapkan bahan tayang yang memerinci semua produk asuransi untuk ditinjau dulu oleh pemilik bisnis. Persiapan itu membantu saya mengenali dan menangani masalah paling mendesaknya. Dengan semua itu, peluang closing saya 70% hingga 80%.
Anda pernah menggunakan pemasaran afiliasi?
Saat isu kanker mengemuka, banyak perusahaan menggelar kampanye media, seperti mobil Grab berwarna pink, untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara dan deteksi dini. Namun, banyak orang tidak bersiap menghadapi penyakit kritis.
Jadi, perusahaan saya merilis produk asuransi kanker dan saya jadikan itu bekal memprospek. Saya gandeng agensi affiliate marketing untuk menyebarkan pesan bahwa Vietnam adalah salah satu negara dengan tingkat kanker tertinggi di dunia. Kampanye itu promosikan produk kami (asuransi penyakit kritis untuk orang usia 18–30) dan mengajak pasar untuk mengenal langsung manfaatnya.